Kamis, 12 September 2013

Kenaikan Titik Didih Dan Penurunan Titik Beku


Download

Minggu, 08 September 2013

Rabu, 04 September 2013

Sifat Koligatif Larutan


Model Atom Bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Bohr memilih hidrogen sebagai model untuk teorinya, hal ini mudah dimengerti karena hidrogen memiliki atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) (James E. Brady, 1990).
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa unsur-unsur menghasilkan spektrum garis di mana tiap unsur memiliki spektrum yang khas. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan itu, elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai kulit atom .
Dari percobaan yang dilakukan, Bohr merumuskan sebagai berikut.
1. Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan (orbit) tertentu, dengan momen sudut kelipatan dari
2. Selama elektron bergerak pada lintasannya, maka energinya akan tetap, sehingga tidak memancarkan energi.
3. Selama bergerak mengelilingi inti, elektron dapat berpindah naik atau turun dari satu lintasan ke lintasan yang lain.

Model atom Niels Bohr

Teori Atom Rutherford

Atom yang bermuatan positif menjadi fokus Rutherford untuk dikaji. Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah menembakan partikel alpha pada sebuah lempeng tipis dari emas, dengan partikel alpha. Hasil pengamatan Rutherford adalah partikel alpha yang ditembakan ada yang diteruskan, dan ada yang dibelokkan. Dari eksperimen ini diketahui bahwa masih ada ruang kosong didalam atom, dan ada partikel yang bermuatan positif dan negatif.
Dari hasil ini, selanjutnya Rutherford mengajukan model atom dan dinyatakan bahwa; atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan yang berbentuk lingkaran atau elips, lihat Gambar.
Teori Rutherford banyak mendapat sanggahan, jika elektron bergerak mengelilingi inti, maka elektron akan melepaskan atau memancarkan energi sehingga energi yang dimiliki elektron lama-kelamaan akan berkurang dan menyebabkab lintasannya makin lama semakin kecil dan suatu saat elektron akan jatuh ke dalam inti. Teori Rutherford tidak dapat menjelaskan fenomena ini.
atom Rutherford
Model atom Rutherford, Muatan positif sebagai inti atom dan elektron bergerak mengengelilingi inti.

Selasa, 03 September 2013

Teori Atom Thomson

Dengan eksperimen menggunakan sinar kotoda, membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom dan partikel tersebut adalah elektron. 
Selanjutnya Thomson mengajukan model atom, yang dinyatakan bahwa atom merupakan bola yang bermuatan positif, dan elektron tersebar dipermukaannya, seperti roti ditaburi kismis atau seperti kue onde-onde dimana permukaannya tersebar wijen, lihat Gambar  

atom thomson
Thomson juga menambahkan bahwa atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam bola sama dengan jumlah elektron yang ada di permukaannya.
sumber: http://www.chem-is-try.org

Model Atom Dalton

Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. 
Jhon Dalton (1803-1808)
Teori atom Dalton dikembangkan selama periode 1803-1808 dan didasarkan atas tiga asumsi
pokok, yaitu:
  • Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat dihancurkan dan dipisahkan yang disebut atom. Selama mengalami perubahan kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.
  • Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama,
    tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa maupun sifat-sifatnya yang berlainan.
  • Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan angka sederhana.

Minggu, 01 September 2013

Bahan Ajar Kimia 12

 Semester Ganjil
  1. Konsentrasi Larutan
  2. Sifat Koligatif Larutan
  3. Persamaan Reaksi Redoks
  4. Sel Volta
  5. Aplikasi Sel Volta
  6. Sel Elektrolisis
  7. Korosi
  8. Hukum Faraday
  9. Kelimpahan Unsur
  10. Gas Mulia
  11. Halogen 
  12. Alkali dan Alkali Tanah
  13. Periode ketiga
  14. Unsur Transisi
  15. Pembuatan Unsur
  16. Radio Aktif 
  17. Air Sadah
   Semester Genap
  1. Struktur dan Tata NamaTurunan Alkana
  2. Isomer
  3. Sifat fisis dan kimia Senyawa Karbon
  4. Reaksi Senyawa Karbon
  5. Struktur dan Tata Nama Benzena dan Turunannya
  6. Reaksi Benzena
  7. Sifat Fisik dan Kimia Benzena dan Turunannya
  8. Kegunaan dan Bahaya Benzena dan Turunannya
  9. Polmer
  10. Karbohidrat
  11. Protein
  12. Lemak